Keberpasangan dalam kehidupan adalah keniscayaan, Diciptakan langit dan bumi, diciptakan siang dan malam dan diciptakan laki-laki dan perempuan bertujuan untuk saling melengkapi. Harmonisasi keberpasangan perempuan dan laki-laki  akan terjalin dengan baik jika masing-masing dapat merasakan kedamaian. Asertif gender adalah sebuah tawaran dan pendekatan dalam komunkasi. Sebuah cara komunikasi yang bertujuan untuk menyampaikan keinginan dan ide tanpa ada unsur paksaan, serta dapat menerima dan menolaknya atas pandangan pribadi.

Buku Al-Qur’an dan Pendidikan Asertif Gender adalah upaya membangun harmonisasi kerjasama laki-laki dan perempuan baik dalam lingkup domestik maupun publik. Dalam lingkup domestik peran perempuan dan laki-laki adalah sebagai suami dan istri. Di dalam  Rumah tangga tentunya membutuhkan seni untuk dapat bersinergi dan saling melengkapi. Melalui komunikasi asertif, suami dan istri bisa dapat menjalankan perannya dengan saling mengerti dan menghargai setiap perannya. Jika terdapat perbedaan pendapat dapat didiskusikan dan dibicarakan untuk mencari jalan dari permasalahan yang dihadapi.  Begitu juga peran perempuan dan laki-laki di limgkup publik. Berbagai peran dapat dilakukan secara bersama-sama. Kebersamaan dalam peran publik tentunya bukan perkara mudah. Dibuutuhkan kesadaran dan kearifan serta sikap bijak untuk dapat bersinergi dan saling menguatkan. Kesadaran yang dibangun berlandaskan peranannya sebagai Abid dan Khalifah fi al ardh, dimana tingkat penghambaan tertinggi adalah kepada Allah Swt, serta menjadikan pribadi yang dapat melindungi dan bermanfaat untuk sesama.